August 10, 2014

Kenapa harus? Kenapa tidak?

Hampir disetiap argumentasi, akan timbul pertanyaan 'kenapa harus a?' atau 'kenapa harus b?' yang membuat argumentasi tersebut seolah-olah tidak berujung dan tidak akan pernah terselesaikan. Dulu mungkin pahlawan wanita Indonesia kita terus menerus diserang dengan pertanyaan 'kenapa harus ikut berjuang?' 'kenapa harus ikut sekolah?' 'kenapa harus disamakan haknya dengan pria?', sekarang pun mungkin masih ada beberapa yang mendapatkan pertanyaan yang sama.

Terlintas dipikiran saya bahwa satu-satunya cara untuk menjawab pertanyaan tersebut adalah kembali melemparkan pertanyaan, 'kenapa tidak?', yang tentu saja membuat suatu argumentasi berlangsung lebih lama dari yang sudah diperkirakan. Tapi benar, 'kenapa tidak?'

'Kenapa harus ikut sekolah?' 'Kenapa tidak?!'

Kedua pertanyaan tersebut, sadar ataupun tidak sadar, tentu saja sering anda tanyakan pada diri anda sendiri. Terkadang manusia memang cenderung mempertanyakan suatu hal yang bahkan ia sendiri pun sudah tau jawabannya. Kenapa harus seperti itu? Ya, kenapa tidak?!

Lalu dalam hubungan akan muncul pertanyaan 'kenapa harus setia?'. Tentu saja akan muncul beberapa jawaban didalam pikiran anda; karena setia itu penting, karena setia menunjukkan kasih sayang yang tulus, karena setia itu menunjukkan komitmen yang tinggi, dan lain sebagainya. Tapi masih saja ada yang tidak setia, kenapa?

Mungkin mereka juga berpikir, 'kenapa tidak?!'

No comments:

Post a Comment